Lombok, Hadiah dari yang Terindah
Wajah itu pun berseri-seri. Ya.. tak
sekalipun terbayang bahkan menyebutkan kata ‘Lombok’ dalam waktu terdekat.
Tiba-tiba begitu saja saudara saya mengajak untuk mengunjungi kerabat jauhnya
di Lombok. Sejak dulu, Lombok menjadi salah satu destinasi impian. Meski impian
yang satu ini belum tertuliskan. 😁
‘Kamu tidak akan pernah tahu apa yang ada
di depan sana jika semua belum terjadi.’ Yah begitulah ungkapan seorang teman
pada saya. Kabar ini sangatlah mendadak. Saya senang tapi juga kelimpungan
karena pekerjaan sedang padat-padatnya. Alhasil jadwal yang telah tersusun
rapih harus saya rombak agar semua bisa berjalan baik. Dan... waktu yang
dinanti pun tiba.
Lombok
kembali berbenah pasca bencana gempa bumi pertengahan tahun lalu. Terlihat dari bangunan bandara udara Lombok internasional yang baru. Bandara ini berada di Praya, cukup jauh dengan kota Mataram sekitar satu jam perjalanan.
Sepanjang
perjalanan, kami disuguhi area persawahan, bukit-bukit hijau dan serangkaian
kisah tentang Lombok dari yang mengendarai kendaraan. Lombok destinasi utamanya
ya.. pantai. Bahkan jika kamu hendak mengelilinginya itu tak cukup satu hari.
Sore hari, kami main ke Pantai Pura Batu Bolong. Pantainya berada di bagian barat Lombok,
masih dekat dengan kota Mataram dan posisinya sebelum Pantai Senggigi. Ahh..
beginilah sore hari, hanya sekedar untuk say
hello dengan Lombok.
Disini
ombaknya agak besar, airnya jernih dan pasirnya hitam. Dipinggirnya terdapat
warung yang menjajakan makanan minuman dan tentunya hidangan khas pantai,
kelapa muda. Hari semakin sore dan saya mulai menikmati sunset 😍
Keesokan paginya
kami ke Pantai Ampenan, pantainya lumayan deket dari pasar yang hendak kami
tuju. Disini hanya melihat dari atas, jadi gak lihat bibir pantainya.
Suasananya hampir sama seperti Coastal di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau
yang pernah saya kunjungi.
Dan pada hari
terakhir barulah benar-benar merasakan sedang berada di Lombok... yeayy.. 😃
Kami hendak ke Pantai Pink yang berada di Timur Lombok. Kalau lihat di Medsos,
pantainya cantik banget. Pasirnya putih dan ada pink-pink nya. Sangatlah jarang
ada.
Untuk sampai
ke Pantai Pink ada dua cara, pertama
lewat darat. Hanya saja infrastruktur jalan masih kurang bagus. Kedua, menyebrangi dengan perahu sewaan.
Baiklah.. karena sudah berada di gili Mbek (kami menyebutnya, karena banyak
mbek atau kambing) akhirnya kami memilih option
kedua. Perahunya berada di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan. Disini ada juga
pasarnya, menjual ikan yang masih segar-segar.
Dalam
perjalanan disuguhi penangkaran lobster, kerang mutiara dan perbukitan seperti
di Pengalengan, Jawa Barat. Kami singgah di beberapa gili. Pertama Gili Telu yang
ada area Snorkeling. Excited banget 😀 saat tahu itu tempat
snorkeling. Saya sudah mempersiapkannya meskipun tidak diberi tahu hhee.. pepatah
bilang sedia payung sebelum hujan wkwk..
Dan inilah
Pantai Pink. Kami disambut rintik hujan saat mendarat. Namun beginilah saya..
kalau sudah ketemu dengan pasir putih, perairan yang jernih, birunya lautan
bahkan gradasi warna yang ditampilkan oleh sang Tuan Rumah. Masyaa Allah 😊
Semua bak
mimpi.. saat itu hanya saya saja yang mantai, sedang yang lain menunggu rintik reda
di pendopo yang tersedia. Dan pada akhirnya rintik menjadi sederas hujan,
upss.. tandanya harus berteduh. Sayang disini gak dapat pinknya pantai karena
tertutup oleh hujan. Lanjut ke Pantai Pink kedua, yang membedakan adalah
pasirnya yang lembut selembut tepung.. yah asli, sampai saya mengumpulkannya
dibotol.
Siang pun
tiba, perahu segera menepi dan kami melanjutkan ke destinasi kedua yaitu Pantai
Kuta Mandalika. Sampai disana matahari terik banget. Dan lagi-lagi saya
terpesona dengan gradasi warna air laut disertai perbukitan dan pasirnya
yang unik. Sebelah kanan bebatuan pasir putih dan sebelah kiri bebatuan
pasir putih merica, karena bentuknya seperti butiran merica.
Ouh ya..
selama perjalanan saya menggunakan sendal karena memang nyaman digunakan apalagi
ke pantai. Rasanya tak ingin melewatkan semua moment, meskipun akhirnya pakaian
basah lagi basah lagi.
Sebagai sajian terakhir dari sang Rabb penutupnya memang pas, karena beginilah setting an Nya. Masjid Nurul Bilad, masjidnya baru dibangun dan berada di kawasan pantai tersebut. Saya selalu senang setiap kali ke masjid terlebih di tempat yang baru saya kunjungi. So.. kamu mau bilang apa ja? Karena ini adalah hadiah dari yang Terindah.. bahkan kamu tak kuasa untuk mengatur kisah jika Sang Rabb Maha Mengetahui hal yang terbaik untuk mu. Dan.. akan slalu ada pelangi sesudah hujan. Keep thinking positive and do the best.
Prolog : beberapa
bulan lalu pernah nonton video dari influencer, sampai pindah-pindah lokasi
wisata di Lombok. Dan saya hanya bergumam pengen.. ya pengen.. itu aja
Tags:
travel
0 komentar