Dear Najiha

Ramadhan akan berakhir namun kau tak merasakan spesialnya. Tidak ada suasana keramaian yang kau tunggu seperti biasa. Sebaliknya, adalah suasana lebaran yang terasa lebih lama.

Kau diberi kesempatan untuk bisa mengenal budaya, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat negeri seberang. Semula kau menikmatinya dengan suka hati. Berkenalan satu demi satu insan sampai pada acara besar yang tampak tak biasa itu.

Dibalik kisah yang terjadi, terdapat moment tersembunyi yang hanya bisa diliat oleh pembelajar kehidupan. Kisah pengorbanan saudara yang harus didahului oleh saudara lainnya. Kebiasaan para insan, hal ini menjadi buah bibir yang seakan perlu diangkat topiknya. Ahh.. apalah kebiasaan yang tak berlandaskan bila kalah oleh pemahaman islam. Dia jalani penjagaan diri seperti Ibunda Maryam. Dia bersabar atas hal yang terjadi dan tetap berpikiran baik pada Sang Rabbi. Membiarkan waktu menjawab akhir kisah, hingga menyambut suka cita.
*
Waktu berlalu. Hikmah kisah hanya menjadi seonggok pengetahuan bagimu. Dan pada akhirnya mendesak masuk ke dalam jiwamu hingga kau merasakan kisah yang pernah terjadi padanya.

Dear Najiha, kamu mengalami kisah berulang. Kisah yang sama. Maka hal pertama yang ku tanyakan padamu adalah ”kamu baik-baik saja?” ku yakin kau sekuatnya. Kau bahkan jauh lebih kuat. Lebih berani dengan apa yang telah kau relakan. Karena kenapa? Rabbmu tak akan menguji diluar batasmu. Pemahaman itu memerlukan waktu. Ketika semua berawal oleh waktu maka akan berakhir pula oleh waktu.

Dear Najiha, aku yakin kau bisa melewati ini.. 💕

Share:

0 komentar